Yohanes 17:21 sering digunakan oleh mayoritas denominasi Kristen dan Katolik dengan pengertian untuk menjadikan semua denominasi ini menjadi satu. Istilah ini yang kita sebut dengan pergerakkan Oikumene. Namun, apakah ini maksud dari doa Yesus ini? Melalui kesempatan ini, saya mau kita melihat lebih dalam lagi makna dari ayat ini. Mari kita mencoba menggali ayat ini dengan mengangkat beberapa pertanyaan.
Untuk siapa Yesus berdoa pada bagian ini? “bukan untuk mereka ini saja (murid-murid Yesus) Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka (yang selanjutnya disebut jemaat Kristen/Jemaat Allah)”. Yesus berdoa untuk kedua kelompok ini: murid-murid dan oran-orang percaya di dunia ini. Siapa murid-murid ini? Mereka adalah orang-orang yang rela meninggalkan segala sesuatu untuk menjadi pengikut Yesus, melakukan semua yang diperintahkan tanpa bertangguh. Mat. 4:18-22; 19:21. Siapa orang percaya ini? Dengan jelas ayat ini menyatakan, mereka adalah orang yang percaya Yesus. Dalam hal ini, mereka bukan hanya sekedar percaya, karena konsep percaya dalam Alkitab adalah juga melakukan. Yak. 2:14-26. Jadi, ini adalah kelompok orang-orang yang percaya dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Untuk kedua kelompok inilah Yesus berdoa supaya mereka menjadi satu. Dari konsep ini, kita melihat, bahwa adalah kerinduan Yesus untuk para pemberita dan orang percaya itu memiliki persatuan.
Seperti apa persatuan murid-murid dan orang percaya yang diinginkan Yesus? “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau” Persatuan yang dirindukan Yesus adalah persatuan seperti Yesus dan Bapa-Nya. Seperti apa persatuan antara Yesus dan Bapa? Persatuan antara Bapa dan Yesus berarti Mereka memiliki kesatuan dalam misi, Mereka saling mengasihi, Mereka memiliki satu tujuan, suatu persatuan yang sangat erat. Yesus merindukan persatuan ini terjadi antara murid-murid dan orang percaya.
Mengapa penting persatuan antara murid-murid dan orang percaya? “agar mereka juga di dalam Kita”. Tidak lain, Yesus sedang merindukan pemulihan hubungan yang rusak di Eden itu dipulihkan. Dengan terjadinya persatuan antara murid-murid dan orang percaya, itu akan membuat manusia dapat bersatu dengan ke-Allahan, suatu hubungan yang dipulihkan. Allah rindu untuk memulihkan hubungan yang retak itu.
Apa yang Yesus berikan kepada murid-murid dan orang-orang percaya untuk membantu mereka supaya dapat bersatu? “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu”. Kemuliaan, adalah hal yang Yesus diberikan kepada kita supaya persatuan itu menjadi nyata. Apa itu kemuliaan Allah? Hal ini kita bisa lihat dalam pertemuan Musa dengan Allah ketika Musa meminta untuk melihat kemuliaan Allah (Kel. 33:18), Tuhan mengatakan bahwa Dia akan lewat di depan Musa dan memperlihatkan kemuliaan-Nya, pada waktu Tuhan lewat di depan Musa, Tuhan berfirman “TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman (tidak ada kompromi), yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.” (Kel. 34:6,7). Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa, kemuliaan Tuhan adalah karakter-Nya.
Renungkan, seberapa penyayang kita kepada orang-orang percaya, apakah kita sudah memiliki kemuliaan pengampunan dan kemuliaan-kemuliaan Tuhan yang lain? Apakah kita sudah memiliki kemuliaan itu? Kemuliaan itu diberikan kepada murid-murid dan orang-orang percaya, namun adalah hak mereka untuk menerima atau menolaknya. Jika mereka menerimannya, hal itu akan menolong mereka untuk memiliki persatuan. Untuk memperoleh pemberian ini, setiap hari kita harus memberikan tempat kepada pengaruh Roh Kudus supaya kita bisa memantulkan kemulain ini.
Bagaimana supaya persatuan itu menjadi sempurna? “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu” Supaya persatuan itu menuju kesempurnaan, maka Bapa harus ada di dalam Yesus dan Yesus harus ada di dalam diri murid-murid-Nya dan orang-orang percaya. Artinya, karena Bapa ada di dalam Yesus, otomatis, ketika Yesus ada di dalam kita, Bapa juga ada di dalam kita, karena Bapa ada di dalam Yesus. Hal ini berarti, supaya kesempurnaan itu menjadi nyata, Bapa dan Yesus harus ada di dalam diri murid-murid dan orang-orang percaya. Tanpa Bapa dan Yesus ada di dalam mereka, persatuan itu tidak akan menuju kesempurnaan. Renungkan, berapa jam dalam sehari kita mengeluarkan Bapa dan Yesus dalam diri kita oleh angan-angan, pikiran, dan tindakan kita?
Kembali Yesus menyatakan kerinduan-Nya untuk tinggal dalam diri murid-murid-Nya dan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Hal ini sangat dirindukan Yesus. Dia sangat rindu memulihkan hubungan yang retak di Eden. Dia sangat rindu manusia akan kembali memiliki suatu hubungan yang hidup dengan Tuhan. Mari kita selalu berhubungan dengan Tuhan. Berdoa terus dalam hati. Bertanyalah selalu kepada Tuhan dalam hati apa yang harus saya lakukan hari ini? Rajin baca firman-Nya untuk mencari petunjuk-Nya. Ambil waktu untuk memiliki “saat teduh”, sendiri dengan Tuhan, hanya Anda dengan Dia di suatu tempat, lakukan ini minimal 3 kali dalam sehari, seperti yang dilakukan Daniel.
Apa yang akan terjadi jika hubungan ini dipulihkan? “supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Ayat 21. “agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Ayat 23. Perhatikan, Yohanes tidak menyebutkan beberapa bagian dunia akan tahu dan percaya. Yohanes menyatakan bahwa “dunia” akan tahu dan percaya. Hal ini berarti seluruh dunia. Mengapa? Karena seluruh dunia dapat menyaksikan munculnya kemuliaan Tuhan atau karakter Tuhan itu nyata kepada para pengikut-Nya.
Apa yang akan terjadi kalau seluruh dunia tahu dan percaya? Matius 24:14 menyatakan “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Perhatikan, kesudahan itu, kedatangan Yesus itu, yang sudah lama kita nanti-nantikan pada akhirnya akan tiba.
Mari kita rangkumkan hal ini: apa bila kita murid-murid dan orang percaya itu menerima kemuliaan Tuhan, yaitu karakter-Nya, maka mereka akan sempurna bersatu. Persatuan yang sempurna ini akan menuntun kepada kesempurnaan persatuan dengan ke-Allahan. Persatuan dengan ke-Allahan ini akan membuat seluruh dunia mengetahui dan percaya Yesus. Seluruh dunia mengetahui dan percaya adalah saat kesudahan itu tiba, kedatangan Yesus. Renungkan, apakah kita mau menerima dan memantulkan kemuliaan Tuhan itu dalam hidup kita sehari-hari? Kemuliaan itu dicatat dalam Kel. 34:6,7.
Apa yang terjadi jika hubungan murid-murid dan orang percaya dipulihkan dengan Allah? “dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dari sini kita dapat melihat, hanya apabila hubungan jemaat Tuhan dipulihkan dengan Khalik, maka dunia akan percaya kepada Yesus. Dua kali konsep ini diulang.